Friday, July 27, 2012

Game FPS: Sekarang dan 10 Tahun Yang Lalu

Beberapa hari yang lalu, seorang mahasiswa membawa komputernya sebagai persiapan demo untuk tugas akhir di lab. Pada saat itu, di komputernya ada game berjudul Crysis 2[1], game buatan Crytek[2] dan dikeluarkan oleh Electronic Art.[3]. Saya sendiri sudah lama tidak mengikuti perkembangan game, karena komputer saya tidak mampu untuk memainkan game-game terbaru.

Iseng, mencobanya. Saya katakan, sangat menyenangkan. Mengingatkan saya dengan game berseri Doom[4] yang dibuat oleh id Software[5]. Kemudian, kemarin, mencoba memainkan game Call of Duty: World at War[6]. Hampir sama dengan Crysis 2, bedanya game ini disetting pada masa Perang Dunia Kedua[7].

Saya merasa ada beberapa perbedaan, antara game First Person Shooter (FPS)[8] sekarang dengan yang pernah saya mainkan kisaran 10 tahun yang lalu. Setidaknya ada 4 perbedaan. Pertama, masalah health. Pada game FPS sekarang, health bisa kembali lagi secara otomatis setelah menunggu beberapa waktu, sehingga tidak perlu repot-repot mencari item health. Pada game Doom sendiri, saya pernah mengalami game over karena kehabisan item health.

Perbedaan kedua, masalah penyimpanan game. Pada game FPS sekarang, game disimpan secara otomatis jika kita telah sampai pada point tertentu. Sehingga hal ini cukup menyenangkan, mengingat ketika bermain sering lupa dalam menyimpan permainan. Tentu sangat menjengkelkan, ketika kita sudah cukup jauh, kemudian lupa menyimpan permainan, terjadi lampu mati. Ya, meskipun UPS bisa dimasukkan sebagai saran.

Perbedaan ketiga, masalah panjang level. Game FPS sekarang, durasi 1 levelnya cukup pendek. Bisa diselesaikan dalam waktu 15-30 menit, namun mempunyai jumlah level yang sangat banyak. Sedang game FPS yang saya mainkan dulu, 1 levelnya sangat panjang, namun jumlah levelnya cuma sedikit, sekitar 10 level saja.

Perbedaan keempat, ini yang paling saya suka, game FPS sekarang jalan ceritanya lebih jelas. Jalan cerita yang lebih jelas ini membuat pemainnya benar-benar seperti aktor yang memainkan perannya.

Bagaimana dengan tampilan grafis? Saya kira, tampilan grafis bukanlah hal yang layak untuk dibandingkan antara game sekarang dengan game dulu, karena secara teknologi saja tidak bisa dibandingkan.

Saya sendiri tidak membandingkan dengan Counter Strike[9], karena menurut saya, game CS ini adalah game tidak jelas. Sedang Half Life[10], saya sendiri belum pernah memainkannya.

Cerita dalam game Call of Duty: World at War lebih saya sukai daripada game Crysis 2, mengingat saya tidak terlalu kuat memainkan game yang bikin jantungan dan bersuara seram, hal ini pulalah yang menyebabkan saya menghentikan bermain game Resident Evil[11] di level 1. Namun, untuk controller, saya lebih suka pengaturan tombol pada game Crysis 2. Pengaturan tombol pada game Call of Duty: World at War membuat saya sering salah tekan tombol.

Ada yang mempunyai pendapat yang berbeda dengan cara bermain FPS sekarang dengan FPS yang ada 10 tahunan yang lalu? Bagaimana menurut anda?


Referensi:
  1. Crysis 2.
  2. Crytek.
  3. Electronic Arts.
  4. Doom Series.
  5. Call of Duty: World at War.
  6. World War II. Wikipedia.
  7. First-Person Shooter. Wikipedia.
  8. Counter-Strike.
  9. Half-Life.
  10. Resident Evil.

8 comments:

  1. wew.. trnyata gamer jg to pak?? hihihi..

    ReplyDelete
  2. kok game CS di sebut game tidak jelas pak? hehehe

    ReplyDelete
  3. keren pak,
    DO_Ta kok gak masuk perbandingan :D

    ReplyDelete
  4. yang terbaru ni pak...
    cakep dah...
    http://en.wikipedia.org/wiki/Tom_Clancy%27s_Ghost_Recon:_Future_Soldier

    ReplyDelete
  5. agak keberatan CS dibilang ga jelas. memang skenario game tidak dibikin sekompleks game FPS kaya COD. justru skenario yg simpel kayak CS (plant/defuse bomb sm hostage rescuing) malah seru banget kalo dimaenin bareng2. ga perlu repot2 mikir, cocok banget buat refreshing sm killing time. (maap, saya penggemar CS sejak generasi pertama yg gambarnya masih kotak2, sejak saya masih kelas 3 SD -_-v)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang, bisa saya katakan tulisan ini dibuat dalam sudut pandang apabila bermainnya dilakukan sendirian alias single player.
      Kalau permainan multiplayer, tidak perlu sebagus CS juga bagus, semisal game Perjuangan Semut, karena permainannya sangat dinamis.
      Tapi coba CS dimainkan sendiri, pasti akan sangat membosankan.

      Sebenarnya, mengapa saya menulis ini, karena setiap tugas akhir game, alur permainan yang dibuat selalu tidak jelas, dan yang mati-matian membuatkan alur permainan malah dosen pembimbingnya.

      Saya ingin memancing rekan-rekan mahasiswa yang ingin membuat tugas akhir game, setidaknya bisa menuliskan alur game yang dibuatnya, oleh sebab itu, fokus penulisan saya di sini pada perbedaan cara bermainnya, dan game apa yang saya jadikan referensi.

      Delete
  6. coba pak mainin half life 2 eps 2 dll. ceritanya layak dijadikan film

    ReplyDelete