Sabtu malam kemarin, sesudah Maghrib, saya berangkat ke SD Muhammadiyah Lawang, untuk mengikuti tausiyah yang akan disampaikan oleh Bapak Haedar Nashir, salah satu ketua PP Muhammadiya, dalam acara pengajian Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Malang. Acara kajian ini sendiri diselenggarakan dalam rangka Musyawarah Daerah PDPM Kabupaten Malang, yang diselenggarakan esok paginya.
Setelah sempat kebabalasan sampai Pasar Lawang, dan tanya pada seorang bapak sopir (Terima kasih ya pak atas petunjuknya), dan putar balik, fiuh, akhirnya sampai juga saya di SD Muhammadiyah Lawang, lokasi cara pengajian tersebut. Melihat bagian depan, pahamlah mengapa tadi saya sampai kebabalasan. Lampu penerang bagian depan tidaklah terlalu terang, sehingga bagi orang yang jarang ke sana, bisa kelewatan di malam hari.
Saya segera sholat Isya'. Saya sendiri sampai di sana jam 19.30 lebih. Padahal menurut perkiraan saya, saya bisa ikut sholat jama'ah di sana. :( Setelah saya selesai sholat Isya', saya keluar ke pagar depan. Saya pun berpikir, bagaimana menanggulanginya, agar jama'ah yang ingin mengikuti kajian tersebut tidak terlewat tempatnya. Setelah berpikir lama, akhirnya saya harus mengakui, saya tidaklah secerdas Pak Musa. Beliau pasti punya ide aneh yang bisa menangani permasalahan seperti ini.
Jam, 19.50, Pak Haedar Nashir datang, saya pun masuk ke aula. Beliau sendiri, siang sebelumnya mengisi acara kajian di UMM bersama Syaikh as-Suraim. Acaranya terlihat sederhana, lampunya pun bisa dikatakan remang-remang. Inilah mengapa saya cinta ber-khidmat di Muhammadiyah. Menyambut pemimpin organisasi sebesar ini saja suguhannya cuma ketela goreng dan air kemasan.:) Sekali lagi, inilah kagumnya saya dengan Muhammadiyah, daripada dana digunakan untuk menyuguhi pimpinan secara berlebihan, lebih baik digunakan untuk mendanai amal usaha Muhammadiyah.
Dalam tausiyah beliau, setidaknya ada 5 nasehat. Pertama, perkuat aqidah, karena inilah pondasi umat Islam yang membedakan dengan umat lain. Kemudian selalu berpikir kemajuan, jangan alergi dengan pemikiran-pemikiran baru, namun juga jangan langsung ditelan mentah-mentah. Ketiga, perkuat jama'ah, dengan meramaikan masjid-masjid dengan sholat berjama'ah, memperkuat kajian. Jangan kecewa kalau masjid direbut, karena kita lupa memperkuat jama'ah. Keempat, perkuat militansi. Kelima, mewujudkan pemikiran, bukan hanya mikir saja, tapi tidak pernah beramal.
Setelah tausiyah selesai, sekitar jam 9, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Saya sendiri tidak mengikuti acara tanya jawab ini dan langsung pergi karena besok pagi ada acara lain lagi, Hal ini pulalah yang menyebabkan saya tidak bisa mengikuti acara pembukaan Musyda PDPM Kabupaten Malang.
No comments:
Post a Comment