Tuesday, December 28, 2010

Ketika Segalanya DItanyakan Di Internet

Bisa jadi, ini merupakan salah satu keluhan saya dalam melihat kebiasaan mahasiswa dalam mengerjakan tugas makalah. Apa itu? Referensi yang pada dasarnya kosong. Maksudnya? Kebanyakan mahasiswa ternyata mengambil referensi dari internet tanpa memilah, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang bermutu, mana yang tidak. Saya kurang yakin, darimana kebiasaan itu muncul, tapi tampaknya kebiasaan itu muncul karena keinginan untuk cepat mendapatkan referensi.

Tidak semuanya yang kita cari di internet itu mudah dicari. Sebagai misal, penjelasan tentang perhitungan waktu sholat, mungkin di wikipedia itu ada, atau mungkin juga sumber-sumber di internet yang lain, namun kebanyakan, sumber-sumber itu tulisannya kurang jelas. Hal ini terbukti, ketika saya mencoba menanyakan secara detail, jalannya perhitungan (saya belum sampai menyuruh menghitung), kebanyakan mahasiswa bingung, karena memang kadang hanya ditulis rumus-rumus, tanpa diberitahukan cara penggunaannya.

Hal yang cukup menyedihkan selanjutnya adalah, ketika mereka disuruh ke perpustakaan, tampaknya enggan. :( Padahal saya tahu di perpustakaan itu ada referensinya. Tapi sayangnya, ada saja alasan untuk tidak mengunjungi perpustakaan. Sebagai misal, dengan mengatakan di perpustakaan tidak ada. Setelah saya selidiki, ternyata di perpustakaan jurusan, padahal saya pernah melihat, di perpustakaan pusat ada.

Masih memaksa menggunakan Wikipedia sebagai referensi utama? Mau tahu bagaimana sih Wikipedia itu, inilah Wikipedia:


Dari luar, informasinya memang terlihat padat, tapi detail informasi di dalamnya sebenarnya kosong melompong. Sebuah Ensiklopedia, memang tidak ditujukan sebagai referensi utama. Sebuah Ensiklopedia memang hanya menjelaskan garis besarnya saja. Kalau ingin tahu lebih detailnya, ya harus baca buku sumber utamanya. Di mana carinya? Di PERPUSTAKAAN.

1 comment:

  1. Sepertinya saya juga termasuk mahasiswa bertipe mencari di internet dari pada di perpustakaan.

    Diperpus ribet sih, harus gini, harus gitu, pakai KTM, scan buku ribet lah.

    Coba alurnya dipersingkat, pasti ramai.

    ReplyDelete