Wednesday, May 5, 2010

SMS: Mengapa Sering Membuat Salah Paham


Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Pernah SMS kemudian tidak dijawab? Atau mungkin dijawab terlalu singkat, sehingga kita serasa dimarahi?

SMS sendiri merupakan salah satu proses dalam berkomunikasi. Dalam teori komunikasi, ada yang dinamakan proses berkomunikasi. Proses ini, setidaknya terdiri dari 3 hal:
Pertama, pikiran yang mau dikomunikasikan. Kedua, pikiran yang akan kita komunikasikan yang diterjemahkan dalam bentuk kalimat, bahasa tubuh, intonasi, dan lain sebagainya. Ketiga, persepsi penerima yang berusaha menerjemahkan apa yang disampaikan oleh orang lain kepadanya.

Dalam proses penterjemahan tersebut, yang dalam teori komunikasi biasa disebut encoding-decoding, ada dua elemen penting, yakni isi pesan, yang berupa kalimat, serta konteks, yang biasanya berupa bahasa tubuh dan intonasi.

Dalam SMS dan E-Mail, konteks, seringkali hilang. Dalam melakukan dialog melalui telphon, konteks pembicaraan tidak sepenuhnya hilang, karena intonasi suara masih ada.

Yang membedakan SMS dan E-Mail adalah, E-Mail bisa dituliskan dengan lebih panjang, sehingga konteksnya menjadi lebih jelas. Sedang SMS, cenderung pendek, dikarenakan kebutuhan untuk mengirit pulsa, selain juga keypad yang sangat tidak ergonomis, meskipun sekarang ada keypad QWERTY di handphone, tetap saja tidak seenak di komputer.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Albert Mehrabian, sebuah pesan terdiri dari 3 komponen, yakni: 55% dari bahasa tubuh, 38% dari intonasi suara, dan 7% sisanya dari kalimat yang disampaikan itu sendiri. Jadi bayangkan saja, yang 7% itu diirit lagi melalui SMS.

Salah satu penyebab SMS yang membuat seseorang salah paham adalah, SMS jawaban yang sangat singkat. Bagaimana caranya supaya bisa SMS dengan cara singkat tapi tidak menyinggung, tambahkan saja emoticon, hal ini akan lebih berguna. Selain itu, bagi yang bertanya, jika merasa butuh, hendaknya menelphon saja langsung, jangan malah SMS. Masa sudah dimintai bantuan, dibebani pulsa juga. Kecuali kalau anda tanya alamat atau nomor telphon seseorang.


Oleh:
Ali Sofyan Kholimi

No comments:

Post a Comment