Monday, April 30, 2012

Berhenti Memuji Karena Mengancam Eksistensi

Ini sebuah cerita, tentang seseoarang yang saat ini jadi menteri. Menteri yang berani mengobrak-abrik dunia persilatan, mulai sebelum dia jadi menteri. :D

Kebetulan saya ini banyak mempunyai teman dekat dari partai. Ada dari partai [O], partai [)|(], partai [****o*****], dan partai [\o/]. Yang menarik dari mereka adalah, seringkali mereka memuji kiprah beliau sejak sebelum jadi menteri, tepatnya sejak jadi Kepala Negara Suatu Perusahaan.

Namun, saya melihat ada yang aneh, saya pernah mengungkapkan ini dalam status fb saya sekitar sebulan yang lalu, yang inti kalimatnya, "Mengapa kalian menghentikan pujian kalian dan kemudian mulai memasukkan teori konspirasi?"

Hal inilah yang sering membuat saya geleng-geleng kepala. Begitu eksistensi partai tersebut terancam dalam hal pencalonan capres dari parpol tersebut, maka seolah-olah semua kata berbalik. Bahkan seorang politisi dari partai [T] bersuara sangat keras.

Bagaimana dengan posisi saya? Seorang kawan, bukan politisi, pernah menanyakan tentang pendapat saya mengenai beliau beberapa bulan lalu, jauh sebelum teman-teman politisi ramai-ramai menghentikan pujian mereka. Saya jawab, "beliau lebih cocok jadi bos, tapi tidak untuk presiden." Maksudnya? Saya pun menjawab panjang lebar. Tidak sampai sebulan kemudian, teman saya ini mengkonfirmasi argumen saya. :)

Namun, seperti judul tulisan ini, ada sebuah pertanyaan. Mengapa mereka beramai-ramai memuji, terus beramai-ramai menarik pujian. Mudah, karena suara parpol haruslah "mencerminkan" suara rakyat. Mereka harus segera memuji, begitu rakyat ramai-ramai memuji, sama seperti euforia bola. Sama seperti euforia bola pula, mereka diam tidak berkata apa-apa mengenai bola, begitu melihat kondisi persepak-bolaan di Indonesia saat ini SUDAH tidak menguntungkan untuk dijadikan ajang kampanye. Karena bapak menteri sudah tidak menguntungkan, maka mereka ramai-ramai menarik pujian.

Bagi saya, menarik pujian ya menarik pujian, tapi ya jangan dimasuki teori konspirasi untuk menjatuhkan orang lain.

No comments:

Post a Comment