Laptop DPR

Bismillah

Ramai-ramai masalah pengadaan laptop untuk anggota DPR, saya ini orangnya berprasangka baik saja. Mungkin, mereka memang butuh laptop untuk pekerjaan mereka sebagai anggota DPR. Yaaa, mungkin saja, bahkan di dalam mobil pun mereka masih bekerja.

Lho, kok laptopnya yang berharga segitu, apa gak kemahalan? Mungkin, daripada dicuri, mereka berniat membawanya setiap hari, bahkan mungkin ke kamar mandi, makanya cari yang enteng. Selain itu, mereka cari laptop yang tercepat, karena mereka harus memberikan pelayanan pada manusia sebanyak 200 juta jiwa lebih. Oleh sebab itu, nantinya, mungkin mereka juga akan membutuhkan perangkat lunak yang bisa me-manage data sebanyak itu.

Gak percaya, lihat saja daftar peserta lelang di sana. Dari 8 peserta lelang yang benar-benar jelas perusahaannya, sebenarnya ada 9, tapi yang satu dirahasiakan ;)) , hanya satu yang benar-benar perusahaan penjual komputer, sisanya lebih banyak yang berkutat di bidang penjualan perangkat lunak untuk bisnis, semacam ERP, accounting software, CRM, dan lain sebagainya. Satu lagi malah perusahaan penjualan umum yang juga ikut lelang proyek di pengadaan furnitur di Mahkamah Konstitusi, maklum, laptop anggota DPR kan juga butuh meja baru untuk menaruhnya.

Jadi, jangan heran, kalau setelah ini, laptop anggota DPR juga terinstall Or*cle, atau minimal, M$ SQL S*rv*r lah. Bahkan mungkin melakukan clustering di laptop mereka untuk mendengarkan aspirasi rakyatnya dengan cara mengenali pola keinginan rakyat melalui data-data yang ada di database. Karena itulah perangkat lunak dan teknologi yang saat ini mereka butuhkan.

Terdengar rumit kan? Saya sendiri yang lulusan informatika juga bingung kok. Tapi, teori mana lagi yang bisa saya gunakan melihat kenyataan bahwa yang ikut lelang itu kebanyakan bergerak di bidang penjualan perangkat lunak daripada distributor resmi perusahaan hardware komputer, bahkan cenderung merupakan sebuah software house.